Senin, 09 Mei 2016

Manusia dan Cinta Kasih



Pengertian Cinta Kasih




Setiap manusia di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang berbeda-beda, entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak hanya manusia, mahluk lain pun dapat merasakan cinta.

Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. 

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.


3 Unsur Cinta

Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsur, yaitu
  1. Ketertarikan 
    Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. 
  2. Keintiman 
    Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. 
  3. Kemesraan 
    Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang 
Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.

3 Unsur Dalam Cinta Segitiga

  1. Intimasi
    Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati. 
  2. Passion atau gairah 
    Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama kelamaan memudar. 
  3. Isi komitmen 
    Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.

3 Unsur Dalam Tingkatan Cinta

Seorang ulama, Abdullah Nasih Ulwan membagi cinta menjadi tiga: 
  1. Mahabbah Ula (Cinta yang Utama)  
    Ini adalah cinta kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW.
  2. Mahabbah Al Wustho’ ( Cinta yang menengah) 
    Ini adalah cinta kepada Ibu, Bapak, Istri, Anak-anak, Perniagaan, Harta, dan sejenisnya didunia. Dan semua cinta ini karena kita cinta kepada Allah SWT. 
  3. Mahabbah Al Adna (Cinta rendahan) 
    Ini adalah Mahabbah Al Wustho yang menggeser Mahabbah Ula.

Cinta Menurut Ajaran Agama

Kasih sayang merupakan salah satu kesempurnaan yang ada pada diri manusia. Dengan rasa kasih sayang, seseorang dapat merasakan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain. Dan dengan rasa kasih sayang tersebut mereka berusaha untuk menghilangkan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain. Tanpa rasa kasih sayang manusia akan turun derajatnya sehingga setara dengan hewan. Bahkan lebih buruk dari hewan, karena hewan masih memiliki rasa kasih sayang seperti seekor induk ayam rela mengerami telur-telur hingga menetas. Ketika telah lahir, anak-anaknya pun tidak dibiarkan begitu saja. Mereka diajari untuk mencari makan, bertahan untuk hidup, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kekejaman merupakan kemunduran dari fitrah manusia dan merosotkan kedudukannya ke tingkat nafsu hayawaniyah (hewani) dan bahkan lebih jauh lagi ke tingkat benda yang tidak berkesadaran dan tidak bergerak.

Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. 
  1. CINTA MAWAHDAH
    Yaitu jenis cinta yang menggebu gebu,membara dan'nggemesi',orang yang memiliki cinta MAWAHDAH maunya selalu berdua,enggan berpisah. Dan selalu ingin menghabiskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya dan hampir tak bisa berfikir lain.
  2. CINTA RAHMAH
    Adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang lembut dan siap berkorban,dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Baginya yang penting kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia akan menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan senantiasa memaafkannya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antar orang yang ada pertalian darah,cinta orang tua terhadap anaknya,dan sebaliknya.Maka dari itu dalam AL QUR'AN disebut AL ARHAM DZAWI AL ARHAM yakni orang orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri.Yaitu yang berasal dari Garba kasih sayang ibu. Disebut rahim(kata RAHMAH) Sejak janin seorang anak diliputi oleh psikologi,kasih sayang dalam satu ruang yang disebut Rahim.
    Selanjutnya diantara orang orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk silaturahim atau silaturahmi,menyambung kasih sayang.Suami istri yang diikat oleh kasih sayang mawahdah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin dunia akhirat.
  3. CINTA MAIL
    Adalah cinta yang bersifat sementara dan MEMBARA.Sehingga menyedot perhatian. Dan cenderung tidak memperhatikan hal hal lain. Cinta jenis mail ini dalam AL QUR'AN disebut dalam konteks orang yang polygami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (AL TAMILU KULLA AL MAIL) cenderung mengabaikan kepada orang lama.
  4. CINTA SYAGHAF
    Adalah jenis cinta yang sangat mendalam, alami, orisini dan sangat memabukkan.orang yang terserang cinta jenis syaghaf (Qad alshaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir hampir lupa diri atas apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term Syaghaf ketika mengisahkan bagaimana cintanya Zulaekha Pada bujangnya.Yusuf.As
  5. CINTA RA'FAH
    Yaitu rasa kasih sayang yang dalam sehingga mengalahkan norma norma kebenaran. Misalnya: sayang terhadap anak, sehingga tak tega membangunkannya waktu shalat. Membiarkannya meskipun salah. Al Qur'an menyebutkan term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra'fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum ALLAH. Dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina.
  6. CINTA SHOBWAH
    Yaitu cinta buta cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengisahkan Nabi Yusuf ketika berdo'a ingin dipisahkan dengan zulaekha yang setiap hari menggodanya. (mohon dimasukan penjara saja) Sebab jika tidak, lama kelamaan yusuf tergelincir juga pada perbuatan bodoh. Wa illa tashrif anni khaidahunna ashbu alaihinna wa akun bil aljhilin(Q/12:13)
  7. CINTA SHAUQ (RINDU)
    Term ini bukan dari Al Qur'an tapi dari hadits yang menafsirkan Al Qur'an. Dalam surat Al Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa ALLAH pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam do'a ma'tsur. Dari hadits Riwayat Ahmad: aku mohon dapat memandang nikmatnya wajahMu dan nikmatnya kerinduan untuk bertemu denganMu.
  8. CINTA KULFAH
    Yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal hal yang positif meski sulit. Seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membereska kamar sendiri. Jenis cinta ini disebutkan Al Qur'an ketika mengatakan bahwa ALLAH tidak membebani seseorang kecuali sesuai dngn kemampuannya. YA YUKALLIFULLAH NAFSAN ILLA WUS'AHA(Q/2:286)

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang. misalnya unur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.

Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam.

Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. Seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.

Belas Kasih

Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .

Dalam surat Al–Qolam ayat 4, "maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT".

Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman, kekuatan atau gairah. Lebih kuat dari empati, merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial. Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda.

Cinta Kasih Erotis

Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan, biasanya berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

Adapun cinta erotis cinta itu mempunya arti “cinta yang primitif” , cinta diartikan sebagai aktivitas berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia di tingkatan cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat) aksiden. Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan biologis. Cinta jenis ini kerap terjadi pada usia remaja, dimana pada masa ini remaja sedang mengalami masa pubertas. Sehingga pada masa transisi ini rasa ingin tahunya terhadap lawan jenisnya cukup besar. Cinta ini membutuhkan kontrol secara menyeluruh, agar mereka yang mengalaminya tidak terjatuh ke dalam hal-hal yang melanggar norma.

Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.

Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa faktor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.

Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.



Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar