(Postingan
ini di muat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma)
Kecerdasan
Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer
yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh mausia bahkan bisa lebih baik daripada
yang dilakukan manusia. Komputer modern muncul dalam berbagai variasi tampilan,
dan dapat melakukan sederetan tugas. Banyak orang yang memiliki komputer yang
dapat didikte untuk menulis atau secara otomatis mengecek kesalahan ejaan suatu
dokumen ketikan; komputer yang dapat bermain catur bahkan dapat mengalahkan
Grand Master catur dunia; robot yang dikendalikan komputer otonom dapat
mengeksplorasi planet lain dengan hanya sedikit masukan dari teknisi penerbangan
ruang angkasa di bumi.
Istilah
“kecerdasan artifisial” dikenalkan tahun 1956 oleh ilmuwan komputer Amerika,
John McCarthy (lahir 1927). Suatu penelitian di Dartmouth College berusaha
untuk meneliti ide yang mengatakan bahwa “setiap bagian dari belajar atau
ciri-ciri kecerdasan lainnya dapat secara prinsip digambarkan secara tepat
sehingga sebuah mesin dapat didesain untuk mensimulasikannya”.
.
Aplikasi program kecerdasan buatan dapat ditulis dengan menggunakan semua bahasa
komputer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya bahasa pemrograman yang khusus
untuk program kecerdasan buatan yang kita kenal saat ini adalah bahasa PROLOG (Programming in Logic) dan LISP (List Processing).
Dari
teori yang kita peroleh dapat di tarik kesimpulan bahwa manusia sangat mungkin
membuat mesin menjadi cerdas. Mesin dapat menjadi cerdas dalam artian bertindak
seperti dan sebaik manusia dengan dibekali pengetahuan, sehingga mempunyai
kemampuan untuk menalar. Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada dua
bagian utama yang dibutuhkan seperti Basis Pengetahuan (Knowladge base yang bersifat fakta-fakta, teori, pemikiran dan
hubungan antar satu dengan yang lainnya) dan Motor Inferensi (Inference Engine yang memiliki kemambuan
menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman).
Apakah
sekarang kita dapat menemukan mesin cerdas? Tentu saja iya. Lingkungan kita sekarang
sudah biasa mesin ditugaskan untuk membantu manusia, mesin cerdas itu apa saja?
Contohnya yang sudah tidak asing adalah pintu otomatis. Ya, pintu ini kita
sering jumpai ketika memasuki mall atau perusahaan besar. Hanya dengan berdiri
di depan pintu, dengan ‘peka’ pintu akan terbuka. Selain itu game-game pada
handphone, tempat tidur anti gempa, smart
home (listrik menyala hanya jika ada orang di dalam rumah), pemotong rumput
cerdas, dan lain sebagainya.
Lalu,
apakah kita mampu membuat mesin memiliki kecerdasan melebihi manusia? Mengenai
hal ini pasti banyak yang memiliki jawaban berbeda. Namun menurut saya pribadi
tidak. Karena menurut Prof. Alois Knoll: “Kalau orang mengira-ngira kapasitas
sebuah neuron dalam bentuk kapasitas komputer, mungkin bisa dibilang kompter
seperti SuperMUC hanya punya seperempat persen kapasitas otak manusia”.
Dari
pendapat diatas bisa kita ambil intisarinya bahwa otak manusia lebih cerdas
dibandingkan komputer. Kecerdasan buatan diciptakan semata-mata untuk membantu
manusia dalam mendapatkan sesuatu atau beraktifitas karena manusia memiliki
rasa lelah. Berbeda dengan kompter yang melakukan sesuatu berulang-ulang.
Kecerdasan buatan bukan berarti menggantikan manusia, hanya sebagai sarana
untuk manusia dalam mengambil keputusan.
Sumber:
-http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/160B2-OK-Jurnal9-MD-Kecerdasan%20Buatan.pdf
- staff.ui.ac.id/system/files/users/alb-hsw/publication/philosophyofmind13aai.doc
- http://www.dw.com/id/menciptakan-otak-tiruan-dengan-komputer-super-cerdas/a-36013421
0 komentar:
Posting Komentar