Sabtu, 29 Oktober 2016

Pengambilan Keputusan pada Organisasi

Halo reader, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai pengambilan keputusan dalam berorganisasi. Kita adalah mahluk sosial, dan tidak akan terlepas dari organisasi, dalam keberlangsungan setiap kegiatan berorganisasi, pasti akan menemui sebuah situasi dimana harus dilakukannya sebuah atau lebih suatu pengambilan keputusan. 

Definisi

  • Menurut para ahli, pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan antara berbagai alternatif (Shull, Delbecq, & Cummings, 1970).
  • Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif. Untuk dapat mengambil keputusan dengan baik, ada rangkaian proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah yang bijaksana untuk dilakukan sebelum mengambil keputusan berdasarkan pada konsep pengambilan keputusan itu sendiri (Gunadarma, 2009).
  • Pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan manajer yang disebut peranan decisional (Winardi,1990). Sedangkan organisasi adalah wadah bagi beroprasinya manajemen. (Anzizhan,Syarafuddin.Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. grasindo).


Adapun, definisi dari Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli : 

  1. George R. Terry = pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  2. Sondang P. Siagian = pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
  3. James A. F. Stoner = pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan ,yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara atau teknik tertentu, yang masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Dasar pengambilan keputusan:

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
  • Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan. Namun pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan. 
  • Logika/Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
Kejelasan masalah
  • Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
  • Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
  • Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal. 

  • Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
  • Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
  • Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
 

Jenis – Jenis Keputusan Organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
- Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.


Faktor- faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan posisi/kedudukan

Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut:
1. Letak posisi
Dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
2. Tingkatan posisi
Dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.

Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.

Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.

Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.


Implikasi Manajerial
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.

Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
  1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
  2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
  3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
  4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
  5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.


Komunikasi Organisasi
Dalam system komunikasi organisasi, partisipatif telah menggunakan komunikasi dua arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga sebagai persuatif dan regulative. 
Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk komunikasi satu arah seperti Telling, mengharuskan pemimpin untuk lebih banyak mengarahkan, hal ini dilakukan agar tugas yang dilaksanakan sesuai dengan alur atau tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi satu arah akan mengalami kesulitan dalam menerima umpan balik sebagai evaluasi bagi organisasi. Terkadang dengan komunikasi satu arah, kondisi kerja akan terasa kaku karena bersifat formal.
Dalam kepemimpinan situsional yang dikembangkan menjadi empat bagian, membutuhkan komunikasi karena pada dasarnya kepemimpinan mempengaruhi orang. Dalam kepemimpinn ini, Delegating dengan tugas dan perilaku yang rendah menjdi aspek yang paling disukai apabila bawahan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi, karena ada kebebasan dan kepercayaan dari pemimpin untuk berpartisipasi.


Sumber:



This entry was posted in

Tren Inovasi Masa Kini : Big Data

Halo reader, kali ini saya akan mengulas tentang tren inovasi masa kini (Tahun 2016) yaitu Big Data Teknologi ini sudah ada pada tahun 2015, namun di tahun 2016 akan menjadi tren karena adanya peningkatan fitur. Memang ada banyak teknologi yang sedang berkembang, dan tak bisa di bendung, namun kesempatan ini saya akan mendetail seputar Big Data.


Sabtu, 15 Oktober 2016

Kerjasama / Team Work

Pengertian kelompok menurut beberapa ahli:
  1. Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
  2. Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
  3. Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.
  4. Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
  5. Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya. 

Karakteristik kelompok
  1. Punya 2 orang atau lebih dalam interaksi sosial baik verbal atau non verbal
  2. Harus punya pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
  3. Mempunyai struktur hunungan yang stabil sehingga dapat menjadi anggota kelompok secara bersama dan berfugsi
  4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama
  5. Individu yang tergabung dalam kelompok saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompok


Tahapan Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan tahun 1965. Salah satu model perkembangan kelompok yang paling banyak digunakan mengonsumsikan bahwa kelompok-kelompok berkembang melalui lima tahap perkembangan:
  1. Tahap pembentukan (forming) Tahap ini ditandai oleh adanya ketidakpastian (dan seringkali juga kebingungan) mengenai sasaran, struktur, dan kepemimpinan kelompok.
  2. Tahap konflik (Storming) Tahap konflik dalam perkembangan kelompok cenderung ditandai adanya konfrontasi. Biasanya merupakan tahap yang emosional, dimana muncul kompetisi antar anggota kelompok demi mendapatkan penugasan yang diharapkan dan perselisihan pendapat mengenai perilaku-perilaku terkait tugas dan tanggung jawab.
  3. Tahap pembentukan norma (Norming) Tahap normalisasi ditandai dengan adanya kinerja kerjasama dan kekompakan. Tahap ini merupakan tahap dimana kohesivitas kelompok mulai berkembang secara signifikan.
  4. Tahap Penunjukkan Kinerja (Performing) Pada tahap ini sering kali menjadi tahap terakhir. ialah tahap saat kelompok menunjukkan kinerjanya. Tahap pembentukan kinerja ini adalah tahap saat kelompok berfungsi sepenuhnya. Struktur kelompok telah ditetapkan, dan setiap anggota memahami dan menerima perannya masing-masing.
  5. Tahap Pembubaran (Adjourning) Tahap pembubaran merupakan tahap berakhirnya aktivitas kelompok.


Kekuatan Team Work
Apabila kelompok melaksanakan tugas operasional, mereka bertindak sebagai sebuah tim dan berusaha mengembangkan suasana kerja sama yang disebut tim kerja. Bila diperlukan membedakan kedua jenis tim, maka tim perusahaan yang bersifat menyeluruh disebut tim lembaga, dan yang lebih kecil disebut tim tugas atau tim operasional. Tim operasional adalah kelompok kecil kooperatif yang berhubungan secara regular yang melakukan tindakan terkoordinasi dan anggotanya melakukan tugas dengan bertanggung jawab dan antusias. Jenis tim kerja yang tulus seperti ini memudahkan pekerjaan dan umumnya meningkatkan kepuasan kerja.

Unsur-unsur Tim yang Efektif :
  • Lingkungan yang sportif Kerja tim paling besar kemungkinannya berkembang apabila pimpinan menciptakan lingkungan yang sportif baginya. Tindakan suportif membantu kelompok mengambil langkah pertama yang diperlukan untuk membina kerja tim.
  • Kejelasan peran Kelompok hanya dapat bekerja sama sebagai satu tim apabila semua anggotanya memenuhi peran sesama anggota yang lain dengan siapa mereka akan berinteraksi.
  • Tujuan tinggi anggung jawab utama para manager adalah berusaha menjaga anggota tim agar tetap berorientasi pada tugas mereka secara menyeluruh. Akan tetapi, adakalanya kebijaksanaan organisasi, keperluan pencatatan, dan sistem imbalan memilah upaya individu dan tidak mendorong kerja tim.
  • Kepemimpinan yang sesuai Sebagian tim tugas menunjukkan kurva prestasi serupa dengan daur hidup produk-awal tentatif, tahap pertengahan yang produktif, dan berangsur-angsur menurun setelah beberapa tahun. Para anggota memerlukan waktu untuk saling mengenal, tetapi kemudian mereka mungkin menutup diri terhadap cara baru mengkaji masalah saat semakin terisolasi pada lingkungan mereka. untuk mencegah stagnasi ini, mereka mungkin memerlukan anggota baru dan penyesuaian kepemimpinan secara seksama dengan lingkungan yang sekarang. Manfaat dan Fungsi Tim Kerja Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu:

a). Manfaat tim bagi individu
  1. Pekerjaan lebih bervariasi
  2. Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar
  3. Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru

b). Manfaat tim bagi organisasi
  1. Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil
  2. Meningkatkan produktivitas tim kerja
  3. Lebih fleksibel dalam operasional kerja
  4. Meningkatkan rasa tanggung jawab


Point Team Work:
  • Sama-sama dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan
  • Sama-sama bekerja bukanah team work, itu adalah kerja individual
  • Filosofi = “Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa”
  • Mencapai target bersama
  • Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota
  • Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.



This entry was posted in

Komunikasi

Definisi komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Komunikasi mengandung unsur:
  • Sebagai kegiatan seseorang untuk mengerti
  • Sebagai sarana pengendalian informasiSebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.

Jenis Komunikasi

  •  Komukasi Lisan (Bicara)

-          Secara Langsung
Dilakukan dua orang atau lebih secara langsung dan tidak ada jarak peralatan yang membatasi mereka.
Contoh: wawancara, rapat berpidato
-          Tidak Langsung
Dilakukan dengan perantara seperti telepon, handphone, voIP, dan lain sebagainya…
  •    Komunikasi Tulisan

Dilakukan dengan perantara dan dengan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Contoh: surat menyurat, sms, surat elektronik, dan sebagainya. Dapat melalui naskah yang kompleks. Contoh: buku, surat kabar, majalah, spanduk, iklan, dan sebagainya.

Selain itu, jenis komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu:
-          Formal vs Informal
-          Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
-          Satu arah dan dua arah


Komunikasi Efektif
Komunikasi dikatakan efektif jika mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain. Menurut Mc. Crosky Larson & Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi.

Proses Komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut:
  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan:
  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

This entry was posted in

Kamis, 06 Oktober 2016

Perbedaan SI (Sistem Informasi) dan TI (Teknologi Informasi)

Halloo reader! Kalau anda memasuki halaman blog ini, selamat! Anda termasuk orang yang penasaran dengan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi sama seperti saya, hehe… Sebelumnya aku mau cerita boleh kann? Awalnya masuk dunia ilmu komputer secara ga sadar lhoo, terlebih karena aku cewek :'' hiks, apa nyabungnya ya? Apalagi untuk kamu yang merasa cewek harus sering-sering ketemuan tuh sama logika komputer, logika cewek aja susah di mengerti :’( haha. Eits?! Tapi jangan salah… Karena penyesalan itulah akhirnya aku merasa dapet kutukan rasa cinta pada dunia teknologi informasi, apalagi ketika udah mengetahui posisi teknologi di bumi yang kita tempati ini.