METODE TQM (Total Quality Management)
Terhadap Bidang Pertanian
Hani
Fauziyah Hanifah
blog
: fauziyahhani.blogspot.com
email
: fauziyahhani@gmail.com
Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma
ABSTRAK
TQM
(Total Quality Management) adalah
suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan
(Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara
terus-menerus). Total Quality Management atau TQM menggunakan
strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan
kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah
pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang
melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
Tujuan
penulisan TQM ini adalah menentukan
metode yang singkron untuk bidang Pertanian, agar dijadikan parameter
maupun tolok ukur pengembangan yang membangun .
Metode penelitian berdasarkan objek yang telah di amati mengenai
website lembaga pemerintahan di bidang pertanian.
Berdasarkan pada analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : Metode yang sesuai untuk website pemerintahan mengenai pertanian.
Kata Kunci :
Metode TQM, Six Sigma, TQM Pertanian, Metode TQM Pertanian, Softskill
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan
global dalam sektor industri semakin meningkat pesat setiap tahun,
untuk dapat bersaing dan unggul perusahaan memerlukan upaya perbaikan
pada kualitas suatu produk, kualitas manajemen, dan kualitas
karyawan. Dasar pemikiran TQM (Total Quality Management) sangat
sederhana, bahwa cara terbaik dalam persaingan global adalah dengan
menghasilkan kuallitas terbaik. Cara yang tepat adalah memperbaiki
kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan.
Dengan
melakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus maka perusahaan
dapat meningkatkan labanya melalui dua rute. Rute pertama, yaitu rute
pasar. Melalui rute ini perusahaan meningkatkan penghasilan dan laba
dengan cara memperbaiki posisi persaingan, dalam hal ini perusahaan
menetapkan harga jual yang lebih tinggi dan pangsa pasarnya semakin
besar. Sedangkan pada rute kedua, perusahaan dapat memperoleh laba
dengan meningkatkan produk yang bebas dari kerusakan melalui upaya
perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan
berkurang.
Penerapan
TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama
yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan
yang bersangkutan.
Tujuan
Agar
perusahaan dapat bersaing dan unggul dengan mengoptimalkan kemampuan
dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan secara berkesinambungan
(terus-menerus) sehingga kualitas barang dan jasa dapat diperbaharui.
Secara
umum TQM merupakan suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk dapat
meningkatkan produktivitas karyawan, atau dengan kata lain TQM
dimaksudkan untuk dapat memproduksi barang dan atau jasa yang
berkualitas tinggi dengan metode yang memadukan keterampilan
manajerial dan operasional secara efektif dan efisien, sehingga dapat
menimbulkan kepuasan bagi semua pihak yaitu tenaga kerja, perusahaan,
dan pelanggan.
Dengan
melakukan perbaikan secara terus-menerus akan mencapai efektivitas
dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program
kerja
organisasi yang telah ditetapkan. Pendidikan bermanfaat untuk
meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan sikap/moral manusia,
sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis
pelaksanaan pekerjaan tertentu serta sikap agar karyawan semakin
trampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan standar.
Dengan
demikian, tujuan dibentuknya sistem TQM yang lebih ditekankan pada
usaha-usaha untuk menjamin pengembangan kendali mutu dan pengendalian
pada setiap aspek kegiatan organisasi serta memelihara dan menghargai
sumber daya sebagai modal terpenting organisasi, terbukti secara
efektif mampu meningkatkan kualitas SDM.
METODE
PENELITIAN
Metode
penelitian menggunakan metode deskriptif
yaitu
suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang
lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan
pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa
adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan
angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5)
Langkah
pertama dilakukan penelitian untuk tiga website pemerintah di
Pertanian yaitu Pertanian.go.id, litbang.pertanian.go.id, dan
tanamanpangan.pertanian.go.id dengan melakukan perbandingan mengenai
Ranking Website, total pengunjung, letak geografis pencarian dari
pengunjung, keyword yang digunakan melalui search engine, lalu lintas
akses yang datang dari media sosial, iklan website, dan subdomain
yang paling sering dikunjungi pada website terkait.
Setelah
menganalisis ketiga website tersebut selanjutnya dilakukan penentuan
metode dari TQM yang sesuai dan pantas untuk website, dengan
mempertimbangkan tujuan dari model, dan perolehan yang cocok untuk
diterapkan pada lembaga pertanian pemerintah.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pengertian
TQM (Total Quality Management) Tobin
(1990) mendefinisikan TQM sebagai usaha terintegrasi total untuk
mendapatkan manfaat kompetitif dengan cara secara terus-menerus
memperbaiki setiap fase budaya organisasional.
F.W.
Taylor (1856-1915) Seorang insiyur mengembangkan satu seri konsep
yang merupakan dasar dari pembagian kerja. Analisis dengan pendekatan
gerak dan waktu untuk pekerjaan manual memperoleh gelar “Bapak
Manajemen Ilmiah” Management
Witcher
(1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan
penjelasan berikut: Total:
Menandakan
bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan (bahkan mungkin
pelanggan dan para pemasok), Quality:
Mengindikasikan
bahwa keperluan-keperluan pelanggan sepenuhnya dipenuhi, dan
Management:
Menjelaskan
bahwa eksekutif senior pun harus komit secara penuh.
Feigenbaum
(1991) memberikan definisi yang lebih lengkap dari TQM: “sistem
kualitas total dijelaskan sebagai salah satu yang merangkum
keseluruhan siklus kepuasan pelanggan dari interpretasi keperluannya
terutama pada tahap pemesanan, melalui pasokan produk atau jasa dari
harga ekonominya dan pada persepsinya dari produk setelah dia telah
menggunakannya sepanjang perioda waktu”.
Definisi
TQM menurut BS 4778 adalah : Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah
konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak
manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan perusahaan untuk
memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam
TQM tidak hanya pihak manajemen yang bertanggungjawab dalam memenuhi
keinginan pelanggan, tetapi juga peran secara aktif seluruh anggota
dalam organisasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang
dihasilkannya (Bennett and Kerr, 1996).
.
Simpulan secara menyeluruh dari pengertian di atas adalah Total
Quality Management (TQM) berasal dari kata "Total" yang
berarti keseluruhan atau terpadu, "Quality" yang berarti
kualitas, dan "Management" yang telah disamakan dengan
manajemen dalam Bahasa Indonesia yang berarti pengelolaan.
Dalam
pengertian mengenai TQM, penekanan utama adalah pada kualitas yang
didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak
awal dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
TQM
juga dapat di artikan sebagai strategi manajemen yang ditujukan untuk
menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan
manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas,
berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi
keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.
"Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari kepuasan
konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan."
Model
TQM
-
ISO 9000
ISO
adalah organisasi standar sistem kualitas yang diakui secara
internasional dan saat ini beranggotakan lebih 90 negara termasuk
Indonesia. Data terakhir perusahaan di Indonesia yang telah
memperoleh sertifikat sistem manajemen kualitas ISO-9000 berjumlah
sekitar 284 perusahaan. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan
total perusahaan yang ada di Indonesia. Hal ini penting dan harus
dipertahankan bahkan ditingkatkan oleh perusahaan yang
mengimplementasikan sistem manajemen kualitas ISO-9000 adalah
komitmen perusahaan terhadap kualitas produk, efisiensi, efektivitas,
produktivitas dan improvement proses operasi.
ISO
mengawasi badan akreditasi (Acreditation Body) yang terdiri dari
NACCB (National Acreditation Council for Certification Body), RAB
(Register Acreditation Body) dan JAB (Japanesse Acreditation Body).
Badan akreditasi ini mengawasi lembaga-lembaga yang mengaudit dan
memberikan sertifikat (Sertification Body) seperti : SGS Sucofindo di
Indonesia, SISIR di Singapura, SIRIM di Malaysia, TISI di Thailand,
BPS di Philipina, L’Loyd dan BSI di Inggris dan lain sebagainya
Sistem
manajemen kualitas ISO-9000 berisikan petunjuk umum untuk dijadikan
pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas mana yang cocok dengan
perusahaan. Sedangkan sistem manajemen kualitas ISO-9004 berisikan
petunjuk penggunaan atau penerapan masing-masing sistem manajemen
kualitas jika perusahaan telah menentukan pilihan yang cocok untuk
diterapkan perusahaan.
ISO
9000 dan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman
bagi sebuah organisasi dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi.
TQM dan ISO 9000 merupakan metode perbaikan mutu yang memiliki
kesamaan dalam tahapan penerapannya. ISO 9000 memiliki peranan dalam
TQM. Standar mutu tersebut dapat memberikan pesan aktual dan
potensial kepada pelanggan, bahwa institusi menggunakan mutu secara
serius, dan bahwa kebijakan serta praktiknya sesuai dengan standar
mutu nasional dan internasional. Menerapkan ISO 9000 di sebuah
organisasi, merupakan sebuah langkah yang mahal dan memakan waktu,
dan bahkan mungkin sulit untuk dilakukan oleh sebuah institusi kecil,
khususnya sekolah. Dana adalah hal yang sangat utama, sementara semua
bentuk manfaat selalu diharapkan berjangka panjang.
Macam
– macam ISO
Di
era globalisasi perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang
sangat berat sehingga mau tidak mau harus meningkatkan daya saingnya
atau mati. Globalisasi berarti suatu keterbukaan dimana dihapusnya
secara bertahap segala bentuk hambatan dan persyaratan yang
berimplikasi terjadinya peningkatan mobilitas manusia, barang dan
jasa dari suatu negara ke negara lainnya. Dan tentu saja suka atau
tidak suka, perusahaan lokalpun harus bersiap menghadapi penetrasi
dari perusahaan asing. Untuk merespon perkembangan tersebut
diperlukan suatu strategi bisnis yang cerdas terutama dalam
meningkatkan daya saing produk, misalnya bagaimana cara bersaing
dengan produk-produk dari China yang membanjiri pasar lokal dengan
harga relatif murah dan bersifat masal. Strategi bisnis yang
diterapkan dapat berupa peningkatan kinerja secara internal maupun
eksternal. Peningkatan kinerja secara internal salah satu upayanya
dengan meningkatkan sistem manajemen perusahaannya menjadi lebih baik
dan tertata.Melalui tulisan ini, kita akan mencoba mengenal lebih
dekat apa itu ISO dan beberapa jenis standar ISO yang telah
diterbitkan. Pada dasarnya ISO merupakan singkatan dari The
International Organization for Standardization,
meskipun secara teknis singkatannya menjadi IOS, namun penulisannya
bakunya adalah ISO.
The
International Organization for Standardizationmerupakan
lembaga standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan
internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa.
Lembaga atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Lembaga
tersebut telah banyak menerbitkan standar ISO antara lain yang paling
favorit adalah ISO 9001. Tentunya, selain ISO 9001 banyak lagi jenis
standar yang diterbitkan oleh The
International Organization for Standardization.
Dalam kesempatan ini kita akan sedikit membahas beberapa standar ISO
yang umum diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.
-
ISO 9001
ISO
9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem
manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami
beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO
9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya
pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan
organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan
melakukan peningkatan berkesinambung.
Macam-macam
ISO
-
ISO 9001 = model system jaminan kualitas dalam desain / pengembangan produksi, instalasi dan pelayanan.
-
ISO 9002 = model system jaminan kualitas dalam produksi dan instalasi.
-
ISO 9003 = model system jaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian akhir.
4
jenis dokumen untuk memenuhi persyaratan registrasi
-
Manual Kualitas (dokumen tingkat I) = dokumen strategis yg berisi persyaratan kebijaksanaan kualitas yg dikeluarkan manajemen.
-
Prosedur-prosedur (dokumen tingkat II) = prosedur tertulis untuk mencapai kebijaksanaan kualitas yang telah dinyatakan dalam dokumen tingkat I.
-
Instruksi-instruksi (dokumen tingkat III) = dokumen operasional, berisi instruksi2 tertulis yang dikeluarkan sbg bagian dari implementasi prosedur2 yg ada dlm dokumen tingkat II.
-
Formulir-formulir (dokumen tingkat IV) = dokumen database, berisi catatan2 kualitas.
Strategi
Memperoleh ISO 9000
-
Komitmen manajemen puncak.
-
Membentuk komite pengarah / coordinator ISO.
-
Mempelajari standar & menilai kebutuhan ISO.
-
Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi.
-
Memulai tinjauan ulang manajemen.
-
Identifikasi kebijaksanaan kualitas, prosedur & instruksi yang dibutuhkan yg dituangkan dalam dokumen tertulis.
-
Implementasi system manajemen kualitas ISO itu.
-
Audit system kualitas perusahaan.
-
Memilih registrar.
-
Registrasi.
Memilih
badan sertifikasi ISO
-
Badan sertifikasi ISO = perusahaan yang memiliki wewenang dalam menerbitkan ISO 9001 dg ketentuan yg telah dibuat o/ International Organization of Standarization.
-
Badan sertifikasi bisa dari dalam & luar negeri. Bedanya? harus memilih yang mana?
-
Apa Badan Sertifikasi yang disarankan?
Manfaat
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO untuk Pimpinan Puncak
-
Menjadi alat powerful untuk mengukur performa perusahaan.
-
5 parameter untuk mengukur kinerja perusahaan:
-
Survey kepuasan pelanggan
-
Keluhan pelanggan.
-
Audit internal.
-
Pengendalian produk tidak sesuai.
-
Pencapaian sasaran mutu.
-
IS014001Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.
-
ISO22000Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pelanggannya, sehingga harus meningkatkan pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses produksi.ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan minuman. Setiap jenis produk baik makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001, hal yang membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi, verifikasi dan perbaikan sistem.
-
ISO/IEC27001Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai dengan adanya penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya. Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization menerbitkan standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau dikenal juga dengan Information Security Management System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya.
-
Saya yakin Anda telah mengenal jenis-jenis kendaraan bermotor beroda dua atau empat dengan merek-merek terkenal. Kendaraan bermotor tersebut diproduksi oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “image” mereknya dimata pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya.Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan menerapkan ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan perbaikan dan pencegahan.
-
ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan.Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi. Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya.
-
OHSAS18001Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja.OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
OHSAS
18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada
kuliah K3 atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
-
ISO 28000Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu telah memberikan pengaruh terhadap sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu sistem manajemen keamanan yang dapat memastikan keamanan dalam rantai pasokan (supply chain). ISO telah menerbitkan seri standar ISO 28000 yang berupa persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya suatu fasilitas umum, bank, logistik, hotel, sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.
-
ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar tersebut bertujuan membantu organisasi dalam membangun sistem dan proses untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan konsumsi energi. Standar tersebut berlaku bagi semua jenis dan ukuran organisasi. ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik dalam menggunakan aset energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi pada seluruh rantai suplai. ISO 50001 juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar manajemen lain, terutama ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu).
-
MBNQA
Baldrige
Award
diberikan
oleh Presiden USA kepada organisasi bisnis (manufaktur dan jasa,
besar maupun kecil), pendidikan serta kesehatan, yang mengajukan diri
serta dinilai sangat baik (outstanding)
pada tujuh kriteria penilaian, yaitu : leadership,
strategic planning, customer and market focus, measurement, analysis
and knowledge management, human resource focus, process management,
and results.
Kongres
meluncurkan program penghargaan ini pada tahun 1987 untuk memberikan
pengakuan dan penghargaan kepada organisasi bisnis di USA dalam hal
pencapaiannya pada kualitas dan performansi serta untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya kualitas dan performansi yang baik
sebagai competitive
edge.
Penghargaan
ini tidak diberikan pada produk atau jasa tertentu saja. Tiga
penghargaan dapat diberikan setiap tahunnya untuk tiap kategori,
yaitu : manufaktur, jasa, usaha kecil, pendidikan, dan kesehatan.
Departemen Perdagangan National
Institute of Standards and Technology
(NIST)
merupakan organisasi yang setiap tahunnya memfasilitasi
penyelenggaraan Malcolm
Baldrige National Quality Awards.
Departemen
ini telah mengatur Baldrige
National Quality Program
pada
hubungan kerjasama yang sangat dekat dengan sektor privat. Pada bulan
Oktober 2004, Presiden Bush menandatangani undang-undang yang
melegalisasi NIST untuk mengikutsertakan organisasi non profit dan
pemerintahan dalam
Malcolm
Baldrige National Quality Award Program.
Kategori
Penghargaan MBNQA Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Kategori
pendidikan dan kesehatan diperkenalkan tahun 1999, dan hingga kini
terdapat 99 aplikasi dalam bidang pendidikan dan 116 dalam bidang
kesehatan. Organisasi profit, non-profit, ataupun yang bersifat
pribadi / lingkup kecil berhak untuk ikut serta dalam penghargaan
ini. Penerima penghargaan Baldrige
untuk
perusahaan kecil membuktikan bahwa setiap organisasi di Amerika
Serikat yang berkembang dengan menggunakan dasar kerja dari kriteria
performansinya sendiri dapat mengikuti penghargaan ini.
Dalam
bidang pendidikan, termasuk didalamnya :
-
Sekolah Dasar & Menengah
-
College dan Universitas
-
Kaum Professional Sekolah, dll
Dalam
bidang kesehatan, termasuk didalamnya :
-
Rumah Sakit
-
Perusahaan asuransi kesehatan
-
Laboratorium kesehatan
-
Kantor praktisi kesehatan, dll
Seperti
ketiga kategori sebelumnya, siapa pun yang mendaftar dalam
penghargaan ini harus dapat menunjukkan prestasi dan kemajuan dalam 7
hal :
-
Kepemimpinan
-
Perencanaan strategi
-
Pelanggan dan fokus /pangsa pasar (contoh bidang pendidikan adalah pelajar, pemilik saham, sedangkan bidang kesehatan adalah perhatian terhadap pasien)
-
Pengukuran
-
Analisis
-
Pengetahuan mengenai manajemen organisasi
-
Fokus terhadap sumber daya (contoh bidang pendidikan adalah pengajar dan staf, sedangkan bidang kesehatan adalah staf yang bekerja)
-
Manajemen proses
-
Performansi organisasi
Banyak
organisasi kesehatan dan pendidikan telah menggunakan Baldrige
criteria
untuk
menghasilkan perbaikan. Contohnya adalah:
-
Departemen pendidikan di New Jersey telah memberikan izin bagi sekolah-sekolah untuk menggunakan Baldrige criteria. Beberapa negara bagian lain juga mempertimbangkan untuk menggunakan kriteria Baldrige tersebut.
-
The National Alliance of Business and the American Productivity and Quality Center juga telah mengembangkan kriteria Baldrige dalam Education Initiative (sebuah program nasional untuk mengembangkan sistem manajemen untuk organisasi pendidikan dan output pendidikan)
-
Pada April 2000, the National Education Goals Panel (NEGP) mengadakan teleconference yang bersifat nasional, “Creating a Framework for High Achieving Schools,” agar dapat menjadi lebih fokus kepada kriteria Baldrige dalam bidang pendidikan.
-
Adanya Baldrige Health Care Summit pada Juni 29, 2000, yang melibatkan 10 institusi kesehatan terkemuka di Amerika.
-
Pada konferensi institusi yang mengembangkan perbaikan bidang kesehatan Desember 1999 dan Desember 2000 terdapat sesi khusus mengenai penerapan criteria Baldrige bidang kesehatan.
-
Universitas Motorola, mengadakan pelatihan 1 minggu mengenai Baldrige dan perbaikan kualitas dalam bidang kesehatan pada Februari 2001, yang dikuti oleh 120 pakar kesehatan.
-
Richard Norling, CEO, Premier Inc., seorang distributor peralatan kesehatan adalah presiden sektor khusus Baldrige Foundation selama tahun 2001.
Kriteria
Penghargaan MBNQA
Kriteria
performansi terbaik dari Baldridge
adalah
framework
yang
dapat digunakan organisasi dalam meningkatkan kualitas. Tujuh
kategori yang digunakan sebagai kriteria penghargaan ialah :
-
Leadership : Memeriksa apakah eksekutif senior mengarahkan organisasi, dan bagaimana organisasi menjalankan tanggung jawabnya kepada publik dan berperan sebagai penduduk yang baik.
-
Strategic Planning : Memeriksa apakah organisasi tersebut telah membuat arah strateginya dan bagaimana dapat menentukan key action plan.
-
Customer and Market Focus : Memeriksa bagaimana organisasi memutuskan kebutuhan serta ekspektasi pasar serta pelanggan; membangun hubungan dengan pelanggan; dan bagaimana mendapatkan, memuaskan serta menjaga pelanggan.
-
Measurement, analysis, and knowledge management : Menganalisis sistem manajemen, aplikasi manajemen yang efektif, perbaikan data serta informasi untuk mendukung proses organisasi dan performansi sistem manajemen.
-
Human Resource Focus : Menganalisis bagaimana organisasi mampu mendukung pekerjanya dalam membangun potensi individu dan bagaimana para pekerjanya dapat mengikuti tujuan organisasi.
-
Process Management : Memeriksa bagaimana proses perancangan , pengaturan serta peningkatan aspek-aspek penting dari produksi dan delivery juga proses pendukung lainnya, dilakukan.
-
Business Results : Menganalisis performansi organisasi dan peningkatannya pada kunci area bisnisnya yang meliputi kepuasan pelanggan, performansi keuangan serta pangsa pasar, sumber daya manusia, performansi supplier dan relasi, performansi operasional, dan tanggung jawab pada pemerintah dan sosial. Kategori ini juga melihat organisasi tersebut relatif terhadap kompetitornya.
Kriteria-kriteria
tersebut digunakan oleh ribuan organisasi sebagai dasar penilaian
diri, pelatihan serta alat untuk membangun performansi dan proses
bisnis. Jutaan kopi buku yang berisi tentang kriteria performansi ini
telah didistribusikan sejak tahun 1988. Duplikasi serta akses
elektronik membuat jumlahnya semakin berlipat ganda.
Kriteria
Baldridge
berisi
tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keuangan.
Faktor-faktor tersebut antara lain keputusan bisnis dan strategi yang
mengarahkan pada pencapaian performansi pasar yang lebih baik, market
share,
serta relasi dan kepuasan konsumen. Perusahaan-perusahaan diharuskan
menggunakan informasi keuangan termasuk kenaikan atau penurunan
keuntungan. Informasi ini digunakan untuk menganalisis serta
melaporkan perkembangan keseluruhan dan hubungan di antara keputusan
bisnis dan strategi tersebut.
Untuk
beberapa organisasi, penggunaan kriteria tersebut memberikan dampak
yang baik, seperti produktivitas meningkat, hubungan antar karyawan
semakin baik, tingkat kepuasan pelanggan semakin tinggi, pangsa pasar
meningkat, dan pada akhirnya menyebabkan profit meningkat.
Evolusi
Baldrige Award dalam Pencapaian Tujuannya
Kriteria
penghargaan Baldridge
merupakan
aturan utama dalam pencapaian tujuan yang dibuat oleh Kongres.
Kriteria ini telah dirancang untuk membantu organisasi mengembangkan
daya kompetisi mereka, yang difokuskan pada 2 buah tujuan, yaitu
men-deliver
peningkatan
nilai kepada pelanggan dan meningkatkan performansi organisasi secara
keseluruhan. Kriteria tersebut sekarang diterima secara luas, tidak
hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia, sebagai sebuah
standar performansi terbaik.
Program
penghargaan Baldridge
merupakan
sebuah usaha sukses pemerintah dan tim sektor privat. Sebuah hubungan
kooperatif antar keduanya ini terjalin karena penghargaan Board
of Examiners.Setiap
tahunnya, lebih dari 300 ahli dari industri, institusi pendidikan,
pemerintah dalam setiap level, dan sukarelawan dari organisasi non
profit, menghabiskan waktu untuk melihat semua aplikasi pendaftar,
mengatur tempat kedatangan, dan menyiapkan feedback
tentang
kekuatan dan kesempatan yang masih mungkin ditingkatkan bagi tiap
pendaftar.
Setelah
melalui berbagai tahap seleksi, para pemenang penghargaan Baldridge
ditarik
komitmennya untuk memberikan dukungan bagi perusahaan atau organisasi
lain. Dukungan itu berupa usaha mereka untuk memberi pengajaran dan
informasi mengenai keuntungan dari sistem Baldridge
Award
dan
kriterianya.
Partisipan
-
Tujuan Organisasi Mengikuti Baldrige AwardPersepsi sebagian orang yang mengatakan bahwa mendapat penghargaan tersebut merupakan tujuan dari organisasi USA adalah tidak benar. Organisasi – organisasi tidak melaksanakan konsep manajemen kualitas untuk memenangkan penghargaan. Mereka melakukannya untuk memenangkan konsumen, mengembangkan perusahaan serta menumbuhkan kesadaran terhadap terjadinya persaingan di pasar. Ratusan organisasi menggunakan kriteria Baldrige Award untuk melakukan improvement. Program ini telah mendorong kemajuan bagi organisasi-organisasi Amerika Serikat seperti perusahaan, institusi akademik, dan pemerintah daerah..
-
Persyaratan Untuk Mengikuti Baldrige AwardSeluruh organisasi yang berpusat di Amerika Serikat boleh mendaftarkan perusahaannya untuk penghargaan ini. Setiap organisasi yang mendaftar dikenakan biaya yaitu antara $5000 untuk organisasi yang besar, dan $500 untuk institusi pendidikan non profit. Biaya pendaftaran yang dipungut, digunakan untuk menutupi biaya distribusi, memeriksa formulir pendaftaran dan membuat laporan feedback bagi para organisasi yang mengikuti. Laporan feedback ini berisi rangkuman tertulis tentang kekuatan dan perkembangan perusahaannya berdasarkan tiap kriteria yang dinilai.Setelah terdaftar sebagai peserta, organisasi-organisasi akan dievaluasi oleh Board of Examiners yang terdiri dari pakar-pakar kualitas dan bisnis dari berbagai sektor swasta. Penilai melihat perkembangan di tujuh kategori yang telah disebutkan sebelumnya pada setiap organisasi.Organisasi-organisasi yang lolos melewati tahap seleksi, akan dikunjungi oleh tim penilai. Tim penilai ini akan melakukan verifikasi informasi yang ada pada pendaftaran dan mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat penilaian sebelumnya. Tujuannya adalah untuk membuktikan kebenaran informasi yang tersedia pada aplikasi dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkembang selama pemeriksaan. Oleh karena itu penggunaan jasa konsultan oleh suatu organisasi pada program ini tidak dilarang. Tahap di atas dapat mencegah terjadinya manipulasi yang mungkin dilakukan konsultan dalam menulis aplikasi tentang performansi sistem manajemen tempat ia bekerja.Dalam penggunaan jasa konsultan, tidak menutup kemungkinan konsultan yang digunakan suatu organisasi merupakan salah satu anggota dari tim juri program ini.Seorang anggota tim juri tentu memiliki keahlian dalam mengevaluasi performansi sistem manajemen. Mereka banyak bekerja sebagai pembicara, sumber informasi dan konsultan. Dengan begitu peran mereka sebagai konsultan diharapkan dapat menjadi jalan agar lebih banyak orang menyadari pentingnya teknik pengembangan performansi dan the Baldrige Award.Namun di sisi lain peran ganda seorang anggota tim juri sekaligus konsultan menimbulkan suatu kekhawatiran akan terjadinya tindak kecurangan. Oleh karena itu, pada saat tim juri bersama-sama melakukan pemeriksaan aplikasi dan menentukan penerima penghargaan, dilakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya perang kepentingan. Tindakan pencegahan itu antara lain dengan menetapkan aturan yang keras pada setiap tahap pengujian. Tindakan pengamanan juga dilakukan pada empat langkah proses pemeriksaan. Misalnya sepanjang proses pertama, masing-masing aplikasi dievaluasi secara independen oleh paling sedikit delapan penguji. Maka ketika tahap pemeriksaan telah selesai, beberapa aplikasi telah mengalami evaluasi lebih dari 1000 jam. Namun dalam mencegah terjadinya kecurangan yang terpenting adalah tim juri harus memegang kode etik dan berusaha menjauh dari keterlibatan terhadap bisnis tertentu yang dapat memacu terjadinya konflik. Dalam kasus ini mereka tidak boleh memeriksa suatu aplikasi, memberinya komentar atau membuat penilaian yang dapat mempengaruhi seleksi.
-
Balanced Scorecard
Konsep
Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah
pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh
Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada
awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang)
dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya
keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan,
performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara
performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat
eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang
digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh
seseorang di masa depan.
Mula-mula
BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif.
Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan.
Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang
kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh.
Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. BSC adalah suatu
mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi
organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu
alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Dalam
perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses
mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak
dimiliki sistem strategi manajemen tradisional. Strategi manajemen
tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan saja
dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat
tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan
bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC
menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategi
kontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis
(Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis,
yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
-
komprehensif
-
koheren
-
seimbang
-
terukur.
-
Six Sigma
Six
Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti
Total
Quality Management (
TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan
mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki
tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan
produk, dan mehilangkan biaya. Six
sigma
juga
disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin
ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six
Sigmadisebut
strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut
disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC
(
Define,
Measure, Analyze, Improve, Control
)dan
alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram
Pareto (Pareto
Chart)
dan Histogram.
Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari
kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan
ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.
Perbedaan
Six Sigma dan Total Quality Management (TQM)
Thomas
Pyzdek, seorang konsultan implementasi Six Sigma dan penyusun buku
"The Six Sigma Handbook", pada bulan Februari 2001,
menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM yaitu,
TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah
manajemen yang digunakan dalam TQM)]
Petunjuk
untuk TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang
berbakat yang mampu menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari.
Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang
menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan
keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.
Kemudian
konsep Total Quality Control, pada tahun 1950, menunjukkan bahwa
kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang jangkauan
standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area engineering
dan
purchasing.
Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total
Quality Control yaitu
:
-
Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
-
Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama.
-
Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.
Six
Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal menjadi solusi
permasalahan di atas
-
Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yg terukur.
-
Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.
-
Six sigma menciptakan agen perubahan (change agent) yg bukan bekerja di Quality Department. Ban hijau (Green Belt) adalah para operator yg bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya.
Faktor
penting dalam implementasi Six Sigma
-
Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur yang tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).
-
Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
-
Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma.
-
Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan.
-
Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus
-
Quality Control Circle
Quality
Control Circle adalah sejumlah karyawan terdiri dari 3-7 orang dengan
pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan
memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan
meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu (8
langkah & 7 tools). Mutu
usaha secara keseluruhan meliputi :
a.
Quality produk, biaya dan waktu penyediaan.
b.
Keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja.
c.
Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan disekitarnya.
Asas-asas
Pokok QCC
-
Asas Pembangunan Manusia
Sejarah
QCC adalah sejarah yang bertolak dari upaya pemecahan masalah dengan
penempatan peranan manusia yang lebih bermakna, khususnya para
pekerja pelaksana dalam pemecahan masalah pekerjaan. Titik tolak
falsafah pembangunan manusia (people
building philosophy)
yang tanpa batas ini hendaknya senantiasa dipertahankan agar dalam
menghadapi berbagai masalah produktivitas, asas ini tidak
ditinggalkan sehingga QCC akan tetap menjadi seperti apa yang
dicita-citakan.
-
Asas Dinamika Kelompok dan Kerjasama Kelompok
Upaya
dan karya QCC adalah upaya dan karya bersama (kelompok), artinya
kemajuan dan keberhasilan QCC adalah bertumpu pada sumber daya
kekuatan-kekuatan kelompok yang saling menunjang (human synergistic)
dan saling mengindahkan (win-win
style),
sehingga semua pihak yang berkepentingan terhadap keberhasilan QCC
hendaknya senantiasa ikut serta dalam mengarahkan dan memelihara
kelompok ini, sehingga akan tetap bertahan menjadi kelompok dan bukan
sejumlah orang yang dikumpulkan semata-mata.
Asas-asas umum QCC
Asas-asas umum QCC
-
Asas Informalitas
Organisasi
QCC adalah organisasi yang informal atau tidak resmi, artinya tidak
terikat pada struktur organisasi formal yang ada, yang mungkin saja
akan membatasi sekali gerakan QCC. Namun demikian, pimpinan
perusahaan sangat berkepentingan dan harus merestui (mendukung)
sepenuhnya atas terbentuknya QCC sekalipun pimpinan perusahaan tidak
ikut campur dalam menetapkan sasaran, kegiatan dan mekanisme kerja
gugus ini.
-
Asas Kesukarelaan
Keikutsertaan
seseorang karyawan dalam QCC adalah diundang, yang hendaknya
berdasarkan kesukarelaan semata-mata, sehingga pada dasarnya karyawan
bisa saja tidak ikut serta dalam QCC sampai ia merasa dirugikan atau
merasa membutuhkan sendiri.
-
Asas Keterlibatan Total
Dengan
kemampuan apapun, tanpa perkecualian, tiap karyawan yang menjadi
anggota QCC hendaknya dilibatkan atau melibatkan diri dalam
kebersamaan dan segala upaya memecahkan permasalahan yang ditetapkan
secara bersama-sama oleh gugus.
-
Asas Memadukan
QCC
dalam kegiatannya memadukan pengelolaan sumber daya kelompok manusia
dan sumber daya non manusia secara seimbang dengan senantiasa
memperhatikan proses kelompoknya (synergistic
decision making),
mengingat manusia adalah sekaligus sebagai sumber daya dan sebagai
pengelola sumber daya tersebut yang sangat berbeda hakekatnya dengan
sumber daya yang lain.
-
Asas Belajar Bersama secara Berkesinambungan
QCC
adalah kelompok yang memecahkan masalah secara terus-menerus dan
sambil belajar bersama serta berkembang bersama baik di dalam maupun
di luar pertemuan gugus. Pertemuan gugus yang satu ke pertemuan lain
adalah kegiatan yang berkesinambungan sehingga tidak akan terjadi
masalah yang tanpa penyelesaian. Bagi QCC, berkesinambungan adalah
jauh lebih penting daripada jumlah masalah yang dirampungkan, sebab
kesinambungan lebih menjamin mutu pekerjaan dan kepuasan kerja gugus.
-
Asas Kegunaan
Dalam
upaya pemecahan masalah, QCC menganut asas kegunaan praktis, artinya
keberhasilan upaya pemecahan masalahnya akan diukur terutama dari
segi praktisnya..
-
Asas Keterbukaan
Kepentingan
QCC adalah kepentingan semua pihak dan kemajuan yang maksimal hanya
akan dicapai jika ada keterbukaan untuk saling belajar dari semua
pihak, lebih-lebih antar circle, sehingga asas keterbukaan ini perlu
senantiasa dipelihara dan dipertahankan oleh pihak manapun.
-
Asas Loyalitas pada Organisasi
Kesetiaan
atau loyalitas karyawan anggota circle yang dituntut adalah kesetiaan
pada organisasi perusahaannya, bukan pada pribadi, baik atasan, pucuk
pimpinan maupun pemiliknya. Ketergantungan pada pribadi seseorang
akan sangat mengganggu kemantapan stabilitas) kegiatan anggotanya.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kementerian
pertanian sudah menggunakan ISO 9001, tetapi menurut kami secara
keseluruhan model tersebut tidak cukup. Karena
TQM
biasanya hanya digunakan untuk menjaga sebuah kualitas, apabila
digunakan untuk melakukan peningkatan kualitas, tentunya hal ini
cukup sulit. penyebabnya dikarenakan TQM terlalu fokus pada kualitas
dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya. implementasi TQM
juga menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya
departemen quality control, padahal masalah kualitas biasanya berasal
dari ketidakmampuan dari departemen lain dalam perusahaan yang sama.
dan penekannya lebih ke menstandarisasi kualitas produk, bukan untuk
meningkatkan kualitas produk. namun semua itu dapat di atasi oleh six
sigma karena six sigma menggunakan isu biaya, cycle time dan isu
bisnis lainnya sebagai bagian yang harus diperbaiki. six sigma juga
tidak menggunakan ISO 9001 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus
pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yang terukur. lalu, six
sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. kualitas
hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari
tujuan bisnis lainnya. dan yang terakhir six sigma menciptakan agen
perubahan yang bukan bekerja di Quality Departement. Jadi
menurut
kami kementrian tidak cukup hanya dengan menggunakan ISO 9001 tetapi
juga menggunakan six sigma. sehingga tidak hanya untuk
menstandarisasi kualitas tetapi juga untuk meningkatkan kualitas.
Penulis menyadari bahwa jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik membangun dan saran diperlukan untuk penulisan yang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik membangun dan saran diperlukan untuk penulisan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-total-quality-management-tqm/
http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/15650/15642
http://management-improvement.blogspot.co.id/2011/11/qcc-quality-control-circle.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/balanced-scorecard-definisi-konsep-dan.html
https://rpwahyu.wordpress.com/2014/10/28/perbedaan-six-sigma-dengan-total-quality-management/
0 komentar:
Posting Komentar